Tuesday, January 31, 2023
  • Home
  • Dakwah
  • Lintas Daerah
  • Opini
  • Organisasi
No Result
View All Result
  • Home
  • Dakwah
  • Lintas Daerah
  • Opini
  • Organisasi
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Lintas Daerah

Minyak Goreng Langka, LDII dan Politisi DPR Minta Pemerintah dan Masyarakat Bekerja Sama

admin_ by admin_
March 16, 2022
in Lintas Daerah
0
Minyak Goreng Langka, LDII dan Politisi DPR Minta Pemerintah dan Masyarakat Bekerja Sama
0
SHARES
3
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsAppTelegram

Tanjung Jabung Barat (16/3). Persoalan minyak goreng belum sepenuhnya selesai. Banyak keluarga di Indonesia mengeluhkan minyak goreng mahal dan langka. Hal itu menjadi perhatian DPP LDII dan politisi DPR, yang meminta pemerintah dan masyarakat bekerja sama.

“Bagi kami yang merupakan bagian masyarakat, fenomena ini menyedihkan. Ada seorang ibu meninggal dunia, saat antre minyak goreng. Padahal informasinya produksi minyak goreng mencukupi untuk kebutuhan nasional,” ujar Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso, saat dijumpai usai bertemu anggota DPR RI Fraksi Golkar di Kantor DPP LDII, Jakarta (14/3).

Ia mengatakan bila produksi minyak goreng telah mencukupi, artinya pemerintah perlu meningkatkan pengawasan. Agar, pasokan untuk dalam negeri tercukupi, “Tidak ada yang diam-diam mengekspor melebihi batas yang ditetapkan pemerintah,” imbuhnya.

Menurutnya, pengetatan pengawasan ini penting, “Karena lama-kelamaan, masyarakat yang panik bisa menciptakan rush, sehingga berani melanggar, memberanikan diri menyimpan yang sebenarnya juga sedikit. Tapi kalau masyarakat yang menyimpan jutaan tentu minyak goreng yang tersimpan juga otomatis jadi banyak,” ujar KH Chriswanto.

Ia berharap pemerintah mengawasi dengan ketat, sehingga produksi minyak goreng yang mencukupi kebutuhan nasional tersebut bisa terdistribusi dengan baik, “Dengan pengawasan ketat, tidak lagi terjadi antrean,” katanya. Ia mengimbau masyarakat harus sabar dan pemerintah harus lebih teliti, dengan demikian tumbuh kerja sama antara masyarakat dan pemerintah dalam menangani tingginya harga dan kelangkaan minyak goreng.

Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi VI DPR RI, Singgih Januratmoko mengatakan data dari Kementerian Perdagangan (Kemendag), produksi minyak sawit mentah (CPO) mencukupi, “Tapi persoalannya memang pada pengawasan, benarkah yang 70 persen diekspor dan 30 persen untuk kebutuhan dalam negeri?,” tukasnya.

Singgih menyebut, bila produksi untuk dalam negeri tidak cukup juga, ia meminta pemerintah meningkatkan pasokan untuk dalam negeri mencapai 40 persen, “Bila masih langka, ya kami meminta pemerintah menghentikan ekspor sampai kebutuhan minyak goreng dalam negeri terpenuhi,” ujarnya. Sebagai penghasil CPO nomor satu dunia, sangat tidak wajar bila terjadi kelangkaan minyak goreng.

Senada dengan KH Chriswanto Santoso, Singgih meminta pemerintah harus meningkatkan pengawasan, “Jangan sampai jatah 30 persen di dalam negeri, ternyata ada penyelundupan ke luar negeri hingga 40 persen,” kata Singgih.

Menurut Singgih, pengusaha pasti ingin laba besar. Apalagi harga CPO dunia sedang tinggi-tingginya, tentu ini menggiurkan pengusaha, “Pengusaha maunya begitu, tapi pemerintah juga meminta tanggung jawab mereka sebagai warga negara. Kasarnya, mereka berbisnis di atas tanah negara, jadi memiliki kewajiban untuk mencukupi kebutuhan minyak goreng dalam negeri,” ujarnya.

*Karakter Gotong-Royong Mulai Pupus*Minyak goreng langka yang diduga ditahan oleh para pengusaha pengolah CPO, berakibat langkanya minyak goreng di pasar, menurut Anggota Komisi VIII DPR RI Maria Endang Astuti, sebagai sirnanya jiwa gotong-royong bangsa.

“Bila kebutuhan yang mendesak mereka tidak berpikir lagi untuk saling menghormati, saling membantu dan mengasihi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, kini nilai gotong royong sudah mulai sirna. Hal ini, tentu harus segera dibenahi,” ujar Maria.

Ia menilai, meskipun kebutuhan pangan mendesak, karakter bangsa yang gotong-royong seharusnya jangan sampai lepas. Dengan gotong-royong itu, masalah bangsa bisa menjadi ringan, “Karakter bangsa ini, pembentukan utamanya adalah dari pendidikan agama,” ujar Maria.

Ia mengingatkan pemerintah, bahwa membangun karakter bangsa itu dapat dimulai dari Kementerian Agama, “Sehingga karakter orang yang berbuat kejelekan dapat ditanggulangi. Contohnya, Tidak ada lagi kekejaman anak sampai membunuh orang tua dan tidak ada pemerkosaan,” ujarnya.

Ia melihat Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) adalah pihak yang harus fokus meningkatkan pendidikan agama, agar dapat mengembalikan jati diri bangsa yang sudah mulai menghilang. (kim/*)

Share this:

  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • Telegram
Previous Post

DPP LDII : Vaksin Booster Jadi Momentum Untuk Bangkitkan Ekonomi Indonesia

Next Post

Hadiri Rakorwil LDII, Sekda Sumsel: Terima kasih LDII Tumbuhkan Nasionalisme di Daerah Transmigrasi

Next Post
Hadiri Rakorwil LDII, Sekda Sumsel: Terima kasih LDII Tumbuhkan Nasionalisme di Daerah Transmigrasi

Hadiri Rakorwil LDII, Sekda Sumsel: Terima kasih LDII Tumbuhkan Nasionalisme di Daerah Transmigrasi

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Widget List

Plugin Install : Widget Tab Post needs JNews - View Counter to be installed
  • Trending
  • Comments
  • Latest
PC LDII Tebing Tinggi Gelar Manasik Haji

PC LDII Tebing Tinggi Gelar Manasik Haji

October 31, 2021
LDII Tungkal Ilir : Shalat Id Ada Empat Lokasi

LDII Tungkal Ilir : Shalat Id Ada Empat Lokasi

May 5, 2022
PAC LDII Desa Delima Mendirikan Masjid, Warga Sekitar Ikut Membantu

PAC LDII Desa Delima Mendirikan Masjid, Warga Sekitar Ikut Membantu

March 23, 2022
DPD LDII Kabupaten Tanjabbar Kurban Puluhan Sapi dan Kambing

DPD LDII Kabupaten Tanjabbar Kurban Puluhan Sapi dan Kambing

July 15, 2022
Dua Sisi Manusia Sebagai Pemimpin

Dua Sisi Manusia Sebagai Pemimpin

0
Hikmah Dibalik Corona

Hikmah Dibalik Corona

0
Pendidikan Akademik Vs Vokasi

Pendidikan Akademik Vs Vokasi

0
Sulitkah Menjadi Professor?

Sulitkah Menjadi Professor?

0
Silaturrahim LDII ke PP Muhammadiyah

Kunjungi PP Muhammadiyah, LDII: Ormas Islam Harus Bijak Hadapi Tahun Politik

January 11, 2023
LGBT Bukan Budaya Indonesia, Ancam Eksistensi Manusia

LGBT Bukan Budaya Indonesia, Ancam Eksistensi Manusia

December 12, 2022
Hari Menanam Pohon Indonesia, LDII Ajak Masyarakat Ibadah dengan Tanam Pohon

Hari Menanam Pohon Indonesia, LDII Ajak Masyarakat Ibadah dengan Tanam Pohon

November 29, 2022
DPD LDII Tanjab Barat Menerima Kunjungan Polda Jambi

DPD LDII Tanjab Barat Menerima Kunjungan Polda Jambi

November 27, 2022

Tags

8 bidang pengabdian LDII akhlakul karimah Chriswanto Santoso Corona Covid-19 Dakwah idul fitri kebangsaan Kerukunan Kesehatan Ketum DPP LDII KH Chriswanto Santoso Ketum PP Muhammadiyah KH Haedar Nashir Kontribusi LDII Lembaga Dakwah Islam Indonesia Nasehat NKRI Pancasila Pembangunan Nasional pesantren Ponpes PP Muhammadiyah profesional religius Silaturrahim syawal vaksinasi

Recent News

Silaturrahim LDII ke PP Muhammadiyah

Kunjungi PP Muhammadiyah, LDII: Ormas Islam Harus Bijak Hadapi Tahun Politik

January 11, 2023
LGBT Bukan Budaya Indonesia, Ancam Eksistensi Manusia

LGBT Bukan Budaya Indonesia, Ancam Eksistensi Manusia

December 12, 2022

Tags

8 bidang pengabdian LDII akhlakul karimah Chriswanto Santoso Corona Covid-19 Dakwah idul fitri kebangsaan Kerukunan Kesehatan Ketum DPP LDII KH Chriswanto Santoso Ketum PP Muhammadiyah KH Haedar Nashir Kontribusi LDII Lembaga Dakwah Islam Indonesia Nasehat NKRI Pancasila Pembangunan Nasional pesantren Ponpes PP Muhammadiyah profesional religius Silaturrahim syawal vaksinasi
LDII TANJUNG JABUNG BARAT

Website Resmi LDII Tanjung Jabung Barat.
Hubungi kami untuk pertanyaan.

  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram

© 2021 - Managed by DPP LDII.

No Result
View All Result
  • Home
  • Dakwah
  • Lintas Daerah
  • Opini
  • Organisasi

© 2021 - Managed by DPP LDII.